Bahasa yang Dibatik, Warisan yang Dihidupkan menghadirkan refleksi tentang bahasa sebagai pusaka yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Buku ini menyingkap bagaimana bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan tenunan nilai, identitas, serta ingatan kolektif yang diwariskan lintas generasi.

Melalui narasi yang hangat dan mengalir, buku ini mengajak pembaca memahami bahwa setiap kata menyimpan jejak sejarah, setiap ungkapan adalah simbol budaya, dan setiap tutur adalah warisan yang dibagikan. Di tengah arus modernisasi, bahasa ditampilkan sebagai ruang perjumpaan antara masa lalu dan masa kini, yang dapat terus dihidupkan melalui cerita, sastra, karya kreatif, maupun percakapan sehari-hari.

Lebih dari sekadar apresiasi, karya ini adalah ajakan untuk menjaga bahasa sebagai warisan yang tak ternilai. Sebab, dengan merawat bahasa, kita sesungguhnya sedang merawat jati diri dan ingatan bersama.

Leave a Comment